Jumat, 07 Oktober 2011

WACANA ILMIAH, NON ILMIAH DAN SEMI ILMIAH

Wacana Ilmiah

Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:
* Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).

* Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
* Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
* Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
* Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci

Contoh ilmiah :

Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Wacana Semi Ilmiah

Adalah tulisan yang berisi informasi faktual, yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering “dibumbui” dengan opini pengarang yang kadang-kadang subjektif.
Contoh wacana semi ilmiah : editorial, opini, feuture, reportase.

Contoh semi ilmiah :

KELAPARAN JADI PERHATIAN SERIUS

Indeks Kelaparan Dunia (GHI) tahun 2008 menunjukkan bahwa kelaparan masih
merupakan perhatian serius di dunia dan terjadi perkembangan lambat dalam mengurangi keamanan pangan. Negara yang memiliki nilai GHI tertinggi kebanyakan berada di wilayah Sub-Saharan Africa dan Asia Selatan. Negara di daftar paling bawah meliputi Republik Demokrasi Kongo, Eritrea, Burundi, Republik Niger, dan Sierra Leone. Hal ini merupakan beberapa penemuan yang tertuang dalam “The Challenge of Hunger 2008: Global Hunger Index” yang dipublikasikan oleh Welthungerhilfe, International Food Policy Research Institute (IFPRI), dan Concern Worldwide. Klaus von Grebmer dan rekannya menyimpulkan bahwa pemecahan krisis pangan tersebut akan memerlukan beberapa inisiatif seperti bantuan pangan lebih bagi masyarakat miskin,
investasi lebih besar dalam bidang pertanian, dan batasan untuk menenangkan pasar pangan global.

Wacana non Ilmiah

Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Non ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh wacana non ilmiah : anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.

Pengalaman ini saya alami sejak saya masih duduk di bangku SMP.Setiap pagi seperti biasa ayah bangunkan saya pagi-pagi sekali,ayah memang mengajarkan saya untuk bangun pagi sejak kecil agar saya disiplin katanya.Kalau saya bangun siang,ayah bisa marahin saya dengan omelan.

Sehingga sampai saat kebiasaan ini saya bawa samnpai saat ini. Ketika saya harus pergi keluar kota untuk acara kampus saya akan bangun paling pagi. Sehungga saya terbiasa untuk memasak makan untuk sarapan teman-teman setiap bada acara kampus apabila keluar kota.

http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data
http://messi-barcelona-ghofur.blogspot.com/2011/01/non-ilmiahsemi-ilmiahilmiah-beserta.html

Minggu, 02 Oktober 2011

FUNGSI BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI

FUNGSI BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan sehari hari. Bahasa merupakan media ekspresi untuk mengapresiasikan perasaan dan keinginan si pengguna bahasa tersebut. Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol social.

Secara khusus, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam. Hal ini sesuai dengan prinsip sosiologi yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti memerlukan orang lain. Meraka perlu berkomunikasi dalam berbagai lingkungan ditempat mereka berada, seperti antaranggota keluarga, antarmasyarakat, antarteman sebaya, dan sebagainya.

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima orleh orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin oranglain menanggapi hasil pemikiran kita.

Misalnya, kata mikro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata kecil lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum..Dengan kata lain, kata kecil, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata mikro akan memberikan nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas.

Contoh "menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar"

Contoh menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar

Menurut Anton M. Moeliono (dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia, 1980), berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebaliknya, mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.

Contoh Bahasa Indonesia yang baik dan benar:

- Dosen memberi tahu info kepada mahasiswa

Penjelasasn kalimat :
Pada kehidupan sehari hari kita menggunakan kata “ tahu “ menjadi “tau” di ubah dalam kalimat tidak baku .

- Percakapan sehari hari dengan teman sebaya:
“gue udah di kampus.”

Kalimat diatas merupakan bahasa yang efektif di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kalimat di atas bukan merupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dari pembahasan di atas penggunaan bahasa baku dan bahasa tidak baku biasanya dilihat dari situasi saat penggunaan bahasa tersebut. Walaupun kalimat tidak baku tidak sesuai dengan bahasa yang baik dan benar namun dalam kehidupan sehari hari kalimat tidak baku lebih mudah di pahami daripada menggunakan kalimat baku dalam masyarakat umum. Contohnya: ketika kita berada di pasar, ketika kita berbincang dengan teman sebaya, dan lain lain.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal ini biasanya berhubungan nilai rasa. Seseorang mungkin saja menguasai bahasa lisan secara fasih, namun sulit untuk menguasai bahasa tulisan dengan baik karena berbeda ragamnya. Orang yang menguasai bahasa Indonesia ragam tulisan belum tentu dapat menggunakan ragam tulisan dengan baik.


http://tunas63.wordpress.com/2008/10/26/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/